Andai Aku Dapat Memutar Waktu



Aaah, andai aku dapat memutar waktu, sungguh betapa ingin aku melihat jarum jam itu berputar layaknya kipas angin. Sungguh, betapa aku sudah mencapai titik saturasi. Hoo, tunggu! Ini baru hari ke delapan kawan! Masih ada 7 minggu plus tiga hari lagi. Huwaaaaa…parah!

Aku tak mengerti mengapa aku sedemikian jenuhnya dengan semua ini.
Padahal, dari awal2, aku sudah mengumpulkan energy ekstra untuk melewati dua bulan ini. Bagiku, sesungguhnya ini di luar kebiasaan. Begitu cepat aku merasa jenuh.

Hmm…, sebenarnya kalo soal kerja dan pembagianya bukan masalah bagiku. Aku rela koq mengisi kartu stok dan menelusuri ratusan tumpukan kertas itu (yang memang sangat monoton). Toh, namanya juga belajar. Tapiii, ini soal sentimental profesi. Fiuuuff…, segitu jelekkah apoteker itu? Jika memang demikian, lalu, buat apa aku cape-cape harus kuliah deengan biaya yang tak sedikit dan harus lanjut pula jika memang begini pada akhirnya? (hmm…, apa ini karena aku terlanjur menancapkan pikiran yang lebih menarikku pada energy negative? Ah, barang kali iya. Dari dulu aku juga udah sering dengar masalah sentimental AA vs APA ini. Makanya, hal ini sangat berpengaruh. Apa aku lupa member nilai B yaaah? hehe )

Mari aku tunjukkan apa yang mereka katakan,
“iih, apo tu apoteker? Santiang lay awak darinnyo. Ndak ado nan tantu ciek alah se doh! Caliak lah tu si ****, ma ado nyo pernah kamari? Inyo tantu beres se nyo!”
(hmm…, masih panjang siiih sebenarnya. Tapiii aku hanya tak tega menuliskannya di sini).

Fiufff….fiuffff…
Sejujurnya, secara pribadi sih emang tertarik dengan segala sesuatu yang menyoal membangun komunikasi secara interpersonal beginiii. Tapi yang ini, aaah…, aku seperti manusia paling kaku sedunia. Aku kehabisan bahan untuk memulai komunikasi. Tak seperti biasanya. Dan akibatnya, aku menjadi cepat jenuh. Apalagi kebanyakan AA (atau mungkin yang terpola di pikiranku) sangat sentiment terhadap apoteker itu, maka untuk membangun komunikasi yang baik pun jadi sangat sulit.

Oh no! No! ini ga boleh terjadi lagi! Ini benar2 harus dihilangkan! Dan, tak boleh ada keluh kesah lagi! Harus semangat! Meski ga ada hubungannya, tapi aku mesti belajar dari semangat mujahid2 palestin yang tidak hanya terintimidasi raganya, tapi juga jiwa dan nyawa. Toh, tetap saja selalu semangat baru! Bahkan, mereka bisa menghafalkan Al Qur’an dengan kondisi yang begitu sulit. Masya Allah, sungguh luar biasa mereka. Lalu, kenapa aku tidak belajar saja dari mereka yang memiliki energy positif demikian? Kenapa harus mengikuti energy negative?

إِنَّ الإِنسَانَ خُلِقَ هَلُوعا ً (19) إِذَا مَسَّهُ الشَّرُّ جَزُوعا ً (20) وَإِذَا مَسَّهُ الْخَيْرُ مَنُوعا ً (21) إِلاَّ الْمُصَلِّينَ (22) الَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلاَتِهِمْ دَائِمُونَ (23) وَالَّذِينَ فِي أَمْوَالِهِمْ حَقّ ٌ مَعْلُوم ٌ (24) لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ (25) وَالَّذِينَ يُصَدِّقُونَ بِيَوْمِ الدِّينِ (26) وَالَّذِينَ هُمْ مِنْ عَذَابِ رَبِّهِمْ مُشْفِقُونَ (27)

Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir.(19). Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah(20). dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir(21). kecuali orang-orang yang mengerjakan salat,(22) yang mereka itu tetap mengerjakan salatnya(23). dan orang-orang yang dalam hartanya tersedia bagian tertentu,(24), bagi orang (miskin) yang meminta dan orang yang tidak mempunyai apa-apa (yang tidak mau meminta),(25) dan orang-orang yang mempercayai hari pembalasan,(26) dan orang-orang yang takut terhadap azab Tuhannya(27)
(Qs. Al Ma'arij : 19-27)

3 comments:

  1. uni....wen tau obat kejenuhan uni tu,,,

    yakin mujarab!
    dijamin!
    uni hanya cukup bertemu dg seseorang banamo WEWEN!


    *nipatel: ....



    tunggu wen sinan y niiii!!!
    insyaallah abih mubes LRAI ko wen main kasitu...
    hhe

    ReplyDelete
  2. ciat lai ni,,,

    poto uni tu la sangat mewakili keter-merana-an uni menurut wen,,
    pun tanpa tulisan inyak eten e. wkwkwkwk

    ReplyDelete
  3. hehehehe....

    tau c we maaah...

    copek lah ka bukik yooo, bia ilang jenuh uniiiiiiii

    hehehe....

    weee, uni pengen ikuik munasharooh...huhuhu....

    taragaaaaaaak

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked