Jatuh dan Bangun

Terjatuh...hihi
Setiap jatuh itu menyakitkan. Apapun bentuk jatuhnya! Ahli fisika sendiri, telah menemukan rumus jatuh bebas kan yah? Bagaimana pun, jatuh tetaplah sesuatu yang menimbulkan rasa sakit. Besarnya rasa sakit berbanding lurus antara tingginya tempat jatuh (h) dan lamanya (t). h = ½ gt2. Apalagi, jatuh setelah gerak vertical ke atas. Karena, kau sempat melambung dulu sebelum kau terhempas ke bawah. Karena ada Vot dulu sebelum ½ gt2.

Kau tahu?! Ada jatuh yang juga lebih sakit lagi! Jatuh cinta! Hihi. Iya! Jatuh cinta! Di saat yang belum tepat, tentunya. Sakitnya, tergantung sedalam apa (h) dan selama apa (t). Apalagi jika reversible. Jika reversible, maka bukan hanya jatuh bebas, tapi juga ada gerak vertical ke atas sebelumnya. Lebih menyakitkan lagi! Heuu…

Makanya, jika kau ingin memilih, janganlah pilih JATUH cinta. Tapi, pilihlah BANGUN cinta! Bangun di saat yang tepat, pada orang yang tepat saja. Sebab, BANGUN cinta itu seperti GLBB… Ada energy awal, yang juga berbanding lurus antara kedalamannya (s) dengan waktunya (t). s= Vot + ½ at2. Maka, niscaya dengannya takkan kau temukan adanya kesakitan. Sebab, grafiknya akan selalu menuju ke atas.

Siiiip?!
Sepakat!?

Dalam hidup, selalu ada pilihan antara menikahi orang yang dicintai, atau mencintai orang yang dinikahi. Yang pertama hanyalah kemungkinan, sedangkan yang kedua adalah kewajiban. Ada dua pilihan ketika bertemu cinta. JATUH cinta dan BANGUN cinta. Padamu, aku memilih yang kedua. Agar cinta kita menjadi istana, tinggi mengapai surga.
(Salim A Fillah, 2007, dalam “Saksikan Aku Seorang Muslim”)

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked