Berharap... |
“Maksudnya?” Dan aku kala itu, tengah berusaha memahami kata-katanya itu.
“Karena, sering kali harapan-harapan semasa kecilku tak menjadi wujud nyata.”
“Berhenti berharap kah?”
“Bukan berhenti berharap. Tapi, menyediakan satu ruang bagi hati untuk tidak terwujudnya harap itu.”
“Hmm…” hanya gumaman kecil.
Yah, benar! Menyediakan satu ruang bagi hati untuk tidak terwujudnya harap itu!
Seperti punguk yang rindu pada sang rembulan. Hmm…basi mungkin! Tapii begitulah. Memang, harus ada satu ruang untuk segala kemungkinan terburuk.
Bukan! Bukan hendak menghentikan harap-harap itu. Bukan pula untuk mencekal ke-optimisan maupun semangat yang terus digaungkan. Bukan pula hendak memberikan sugesti negatif dan menisbikan postive thingking.
Hanya sebuah ruang saja. Hanya sebuah ruang kecil saja. Untuk sebuah harap yang mungkin saja tak terwujud.
“Subhanallah…Maha Suci Allah yang jika menghendaki sesuatu terjadi, maka tak ada sesuatu pun yang dapat menghalangi..
Meski keterbatasan kita sebagai manusia kadang menduga berbagai ketidakmungkinan..
Allah tak pernah kehilangan Alasan untuk menciptakan sebab, takkan kehabisan cara untuk mewujudkan peristiwa-peristiwa dalam hidup manusia…
Allahuakbar, Maha Suci Allah dengan segala kesempurnaan-Nya..
Oleh karena itu, Jangan pernah kehilangan harapan, asa, dan hajat kita. Jika Allah menginginkan sesuatu terjadi, KUN FAYAKUN.., maka terjadilah…
Oleh karna itu, jika kita beramal, maka pilihlah amalan yang paling utama dengan beribadah tanpa menyekutukan-Nya..
Jika kita menghajatkan surga, maka pilihlah yang paling tinggi yakni surga firdaus yang dengannya kita bercita-cita untuk melihat wajah Allah ta’ala & menjadi tempat peristirahatan abadi dari dunia fana…[Taujih is sent from Mba Vyta, 0852857XXXX]
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked