Tarwih Kilat Khusus


Bismillahirramanirrahimalhamdulillahirabbila’alaminarrahmanirrahimimalikiyaumiddiiniyyakana’buduwaiyyakanasta’inihdinasshirotholmustaqimashirotholadzina’anamta’alayhimwaladhoooliiiiiiin. Amiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiiin.

Fiuuuftt!
Melelahkan tak membaca 7 ayat diatas dengan satu nafas?
Serangkaian ayat yang senantiasa di ulang-ulang, dan memiliki keutamaan yang sedemikian banyak! Tapi, di baca dengan satu nafas saja. (satu tarikan nafas tanpa jeda, tanpa wakaf)
Kilat Khusus! Benar2 tarwih kilat khusus!

Dan ini lah masalahanya!

Sebenarnya sudah lama aku “protes” mengenai hal ini. Mengenai bacaan Al Fatihah di Tarwih di Sebuah Mesjid di….(untuk menjaga nama baik, maka tak perlu disebutkan yah…)
Pasalnya, kecewa banget dengan bacaannya yang begitu.
Masa’ sih Al Fatihahnya dibaca dalam 1 nafas?
Ck..ck..ck…
Lantas di mana letak kenikmatannya?
Uhm…tarwihnya dikejarkan sebanyak 20 raka’at, plus witir 3 raka’at. Tapiiii, masya Allah, 2 raka’at selama 2 menit. Bacaannya…astaghfirullaah…, kaga jelas lagi mana ayat 1,2 dan 3 dan makhraj nya yang amburadul. Bayangkanlah…betapa tidak enaknya.

Padahal…alfatihah adalah surat pilihan yang di ulang2 membacanya dalam setiap kali sholat dan TIDAK SAH suatu sholat tanpa membacanya. Di dalam surat ini lah terkandung totalitas pokok tashawwur (konsepsi, persepsi, pandangan Islam) dan arahan-arahan spiritual yang bersumber dari tashawwur itu.

Dalam hadits shahih Muslim dengan sanad dari al’Ala bin Abdur Rahman mantan budak AL Hirqah, dari ayahnya dari Abu Hurairah, dari Rasulullaah saw udah dikatakan :

“Allahu ta’ala berfirman : Aku membagi shalat antara aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, separuhnya untuk-Ku dan separuhnya untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. ‘Apabila hamba mengucapkan, “Alhamdulillaahirobbil’alamin”, Allah berfirman “Hamba-Ku telah memuji-Ku.” Dan apabila hamba mengucapkan, “Ar Rahmaanir Rahiim,” Allah berfirman, “Hamba-Ku telah menyanjung-Ku.” Dan apabila hamba-Ku mengucapkan,”maalikiyaumiddiin,” Allah berfirman, “Hamba-Ku telah memuliakan Aku. Dan apabila hamba mengucapkan, “Iyyaka na’budu wa iyyaaka nasta’iin” Allah berfirman, “ini antara Aku dan Hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta. Maka apabila hamba itu mengucapkan “ihdinashhirootholmustaqiim, shirotholladziina an’amta’alaihim ghairil maghdhduubi’alaihim waladh-dhaalliin’, Allah berfirman, “Ini adalah untuk hamba-Ku, dan bagi hamba-Ku apa yang ia minta”

Masya Allah….

Lantas, itu artinya, tarwih kilat khusus, telah menghalangi kesempatan kita “bermesraan” dalam sebuah komunikasi yang indah dgn Rabb kita….

Related Posts:

  • Adekku...Oohh Adekku.. Saat memeriksa finishing skripsiku, tiba-tiba aku jadi tertarik pada suatu *.wmp dengan judul “whuuus capek banget”. (aku kan pake recent document … Read More
  • Meng-autis-kan Diri Sejenak Hehehe,istilahnya agak rada2 lebay niiihi. Tapiiii, sejenak, ternyata mengautiskan diri itu cukup untuk mengembalikan separuh energy yang hilang.… Read More
  • Pacaraaaaan?? No, Thank's!! Huwaaaa…, sudah cukup lama rasanya tak kluar “dari peraduan”. Hehehe. Kalo di kampung siiih, aku lebih sering jadi anak rumahan yang tidak “palala”… Read More
  • Ironi Acara Maulidan Hmm…, mau cerita apa yaah? Aaah…tentang peringatan maulid nabi ajah deeeh. Sejak sepuluh tahun yang lalu (ituuung dulu aaah, 3 tahun SMP, 3 tahun S… Read More
  • Film Coated or Sugar Coated?? Hmmm…lagi ingat2 PKP (huwaaaa…deadline laporan niiih. Tapiiii, malah kerajingan bikin tulisan iniiih. Heeee. Itung2 sebagai pemanasan buat laporan.… Read More

2 comments:

  1. hahaha di sana juga ada kayak gitu ya mbak? kirain yang "aneh-aneh" itu di jawa doang. wah bisa masuk MURI atau guinnest book of record nih hehehe..

    ReplyDelete
  2. hehehehehe...
    yah, dimana2 deh, begitu..hihihi

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked