Kali ini edisi sharing dengan kapasitas aku sebagai seorang farmasis klinis (yang masih harus banyak belajar tentunya). Sharing ini berkaitan dengan obat penunda haid ketika melaksanakan haji atau umrah. Dan juga berdasarkan pengalaman pribadi. 😊😊
Bagi muslimah yang masih muda (belum menopouse) salah satu yang bikin deg-degan ketika mau umrah atau haji adalah datang bulan! Ya, karena momen ibadah ini waktunya tentu tidak bisa kita arrange sendiri. Harus mengikuti jadwal yang ada (dari travel umrahnya) yang kadang bertepatan dengan jadwal haid. Padahal, tidak setiap saat bahkan tidak setiap tahun kita bisa melaksanakan ibadah umrah. Apalagi haji. Waktunya sudah jelas-jelas Allah tetapkan sejak tanggal 8 hingga 12 Dzulhijjah (bagi nafar awwaal) dan 13 Dzulhijjah bagi Nafar Akhir. Gimana nih solusinya? Berikut aku paparkan sedikit ulasan dari sudut pandang aku sebagai seorang apoteker (klinis). Boleh dikoreksi oleh sejawat maupun dokter jika ada yang salah 🤗🤗. Feel free to comment yaa.
Haid itu sendiri adalah proses alamiah sekaligus fitrah bagi seorang wanita. Di balik itu semua secara fisiologis (secara mekanisme yang ada di tubuh kita) ada proses yang sangat kompleks sekali. Ma shaa Allah, Maha Besar Allah yang telah menciptakan manusia dengan penciptaan yang amat sangat sempurna. Sederhananya, haid adalah peluruhan dinding rahim yang menebal yang siap untuk ditempati oleh janin. Jika tidak ada sperma yang membuahi maka, si dinding rahim akan meluruh (untuk kemudian diganti lagi dengan yang baru di siklus berikutnya). Kalau dijelaskan, maka akan rumit sekali. Jadi, secara sederhana aja yaa 😉. Nah, salah satu hormon yang berperan penting di sini adala progesteron. Dari sekitar hari ke-14 hingga menjelang haid, kadar hormon ini mulai meningkat dan tinggi (karena siap-siap menyambut si janin imut tadi seperti yang diceritakan di atas). Jika tidak ada pembuahan maka seiring dengan meluruhnya dinding rahim (terjadinya haid) maka hormon ini juga ikut turun kadarnya. Setelahnya siklusnya akan dimulai lagi dari awal dengan melibatkan beberapa hormon lainnya. Tidak perlu dijelaskan kan yaa. Yang mau penjelasannya, boleeeh. Silakan komen.
Lalu gimana obatnya bisa menahan haid?! Jadi gini ceritanya. Si progesteron ini (beserta hormon-hormon lainnya, ada estrogen, HCG, Prolaktin, dll) berperan penting dalam proses kehamilan akan meningkat kadarnya selama kehamilan. Semuanya berperan di perannya masing-masing dalam rangka mensupport si baby di perut. Jadi, sekiranya ada sperma yang membuahi sel telur, kadar hormon progesterone akan terus dipertahankan (karena tidak ada peluruhan) dan akan terus meningkat selama kehamilan. Oleh sebab si progesterone berfungsi dalam penebalan dinding rahim dan mempertahankan agar dinding rahim tetap menebal selama kehamilan.
Pas hamil kan enggak haid tu. Naah, di sini lah si obat bekerja! Jadi, obatnya adalah berupa progesterone tiruan (yang bukan bentukan alamiah dari tubuh kita) yang membuat tubuh kita merasa seolah-olah lagi hamil. Ingat, tadi selama hamil kaan progesterone tinggi. Dengan meminum progesteron tiruan ini, maka secara fisiologis akan "dikira hamil" sehingga tidak terjadi haid.
****
Apa nama obatnya?
Salah satunya adalah Primolut-N 5 mg yang berisi Norethisterone (progesteron tiruan seperti yang aku jelaskan di atas).
Bagaimana cara minumnya, kapan harus diminum dan berapa dosisnya?
Ups, tunggu dulu sahabat! Ada hal yang perlu diperinci di sini. Tentang waktu pelaksanaan kegiatan ibadah umrah dan haji.
Perlu kita garis bawahi bersama, meskipun berangkat haji itu selama 1.5 bulan hingga 2 bulan, akan tetapi tidak selama itu prosesi haji agau umrahnya tentunya. Yang perlu kita catat adalah apakah jadwal umrah ketika haji (haji tamattu') bertepatan dengan jadwal haid dan apakah jadwal manasik haji bertepatan dengan jadwal haid. Jika TIDAK maka tidak perlu meminum obat penunda haid. Tidak apa-apalah merelakan waktu ke masjidil haram atau ke masjid nabawi barang seminggu dua minggu asalkan tidak bertepatan dengan jadwal utama. Karena penerimaan kita terhadap ketetapan Allah bahwa kita mengalami haid itu in shaa Allah juga berpahala.
Contoh kasus 1; mbak A berangkat umrah kloter 1 dan tujuan penerbangan ke Madinah dulu. Sedangkan mbak A pas berangkat itu adalah jadwal haid, Maka, mbak A tidak perlu minum obat. Karena ketika ke Madinah mbak A tidak ada ibadah yang khusus selain shalat di masjid Nabawi dan masjid Quba. Atau, shalat di Rawdah. Nanti, mbak A kemungkinan besar ketika sudah menuju Makkah untuk melaksanakan umrah dan haji, sudah dalam keadaan suci. Dalam case ini: tidak perlu minum penunda haid.
Jika ternyata jadwal haid mbak A adalah bertepatan dengan jadwal berangkat ke Makkah dari Madinah untuk melaksanakan umrah (haji Tamattu') kemudian diikuti manasik haji, maka ada 2 kemungkinan. Kemungkinan pertama; Jika jarak antara umrah dengan pelaksanaan haji (tanggal 8 dzulhijjah) cukup lama (misal lebih dari 1 minggu) dan diperkirakan sudah selesai haid sebelum pelaksanaan haji, tidak mengapa tidak minum obat karena diperbolehkan untuk berihram dalam keadan haid dan umrah dilaksanakan ketika sudah bersih. Tapi umrahnya kemungkinan ga bareng rombongan karena kan pas di miqat sedang haid. Atau jika ingin bareng dengan rombongan dan memiliki waktu yang cukup lama hingga pelaksanaan haji, maka boleh minum obat 3 hari menjelang jadwal haid. Lalu, berihram, melaksanakan umrah hingga tahalul, berhenti minum obat setelah umrah selesai. Lalu jika haid muncul, ditunggu saja sampai selesai. In shaa Allah ketika puncak pelaksanaan haji dalam kondisi suci. Dan tidak butuh minum obat lagi. Ini asumsinya jika jarak pelaksanaan umrah dan puncak haji waktunya cukup lama (1-2 minggu). Kemungkinan kedua jadwal umrah dan haji berdekatan dan kemungkinan besar mbak A tidak akan selesai haid sebelum puncak haji (tanggal 8-13 dzulhijjah) maka, sebaiknya mbak A mengkonsumsi obat penunda haid dari 3 hari sebelum jadwal haid hingga tawaf wada' haji selesai. Dan rentang waktunya hanya boleh 14 hari saja dalam mengkonsumsi obat ini. Jadi, jika sekiranya rentang waktu dari umrah hingga haji memakan waktu 14 hari atau kurang, maka memang dianjurkan untuk meminum obat penunda haid pada masa ini. Ini berlaku untuk kloter berikutnya yang landing di Madinah juga.
Contoh kasus 2; mbak B dapat kloter terakhir penerbangan terakhir langsung ke Jeddah dan Makkah, pas bertepatan dengan jadwal haidnya, dan jarak kedatangan dengan puncak pelaksanaan haji hanya 5 hari, maka mbak B sebaiknya sudah minum obat sejak 3 hari sebelum jadwal haid dan berhenti minum obat setelah selesai hari tasyrik. Jika sekiranya masih ada waktu untuk stay di makkah sampai diperkirakan selesai haid, maka masih sempat untuk melaksanakan tawaf wada'. Akan tetapi jika rentang waktunya sejak 3 hari sebelum keberangkatan hingga selesai thawaf wada' adalah 14 hari, maka sebaiknya obat diminum sampai selesai thawaf wada'.
Jika jadwal haid mbak B adalah ketika pertengahan puncak pelaksanaan haji, maka sebaiknya obat tetap diminum 3 hari sebelum jadwal untuk antisipasi agar bisa melakukan thawaf ifadha. Setelah meninggalkan Mina dan masih stay di Makkah dalam waktu yang cukup lama dan memungkinkan untuk menunggu selesai haid, maka tidak mengapa tidak diminum dulu karena thawaf wada' dilakukan ketika meninggalkan kota Makkah dan tidak harus ketika kembali dari Mina menuju hotel/penginapan masing-masing.
Untuk pelaksanaan umrah (di luar bulan haji), prinsipnya sama. Intinya: ketika pelaksanaan Umrah/Haji diperkirakan bertepatan dengan jadwal haid, maka ... minumlah obat 3 hari sebelum perkiraan jadwal haid sampai selesainya prosesi umrah dan maximum hanya boleh 14 hari berturut-turut.
*****
Berapa dosisnya, gimana cara minumnya?
Obat primolut-N 5 mg diminum 3x sehari dengan Jam yang sama. Ini penting. HARUS TERATUR, DI JAM YANG SAMA, TIDAK BOLEH LUPA DAN TIDAK BOLEH TELAT!
Jadi, setiap 8 jam ya Sist! Setelah makan. Bukan dalam kondisi perut kosong.
Dan maximum hanya boleh 14 hari
*****
Apakah ada efek samping?
Hmm.. yang alami aja ada efek sampingnya apalagi yang tiruan kan yaa? Hehe. Kadar progesteron yang tinggi bisa menyebabkan mual, muntah, perubahan mood, dan kadang muncul jerawat. Mirip-mirip pas PMS lah yaa.
Efek samping yang perlu diperhatikan adalah apakah ada reaksi alergi untuk orang yang sensitif dengan kandungan yang ada pada primolut-N. Alert buat yang punya riwayat alergi. Tapi umumnya ini sangat jarang terjadi.
******
Kalau udah terlanjur haid?
Jika udah terlanjur haid, berarti itu qadarullaah, sist. Terima dengan ikhlas dan penuh keridhaan tentunya. Tapi kan sayang, udah di Makkah ga bisa shalat ke masjidil Haram?! Mudah-mudahan kalau ridha Allah tetap catatkan pahala untuk kita.
Masa' ga bisa dihentikan juga dengan primolut-N?
Hmm ... jadi begini sist. In shaa Allah masih bisaa. Tapi sebaiknya primolut diminum pada hari ke-4 atau ke-5 haid. Karena obat ini juga berfungsi untuk memperpendek masa haid. Cara minumnya masih sama yaa, konsisten tiap 8 jam. Tapi, kemungkinan setelah berhenti minum primolut, akan muncul flek lagi.
*****
Di mana bisa beli obatnya?
Kalau di Saudi dijual di apotek/pharmacy/saidiliyah.
Tapi, aku tetap menyarankan untuk konsul ke dokter kandungan terlebih dahulu apalagi yang memiliki kondisi khusus.
*****
Koq aku tetep haid yaa padahal udah minum primolut-N rutin sesuai aturan pakai?
Nah, selalu ada pengecualian dalam hidup ini. Apa pun itu!
Yang aku paparkan ini untuk kondisi yang umum terjadi. Jika ada hal yang di luar espektasi, segeralah konsul ke dokter.
*****
Jika masih ada yang membingungkan, silahkan bertanya di kolom komentar yaa. Begitu pula yang ingin mengoreksi.
Semoga bermanfaat 🤗🤗