Aku Malu, Tapi Aku Mau


Huaaah…, otakku lagi mumet-mumetnya, setelah beruntun ujian beberapa hari ni, diambah jiwa lagi ndak terlalu stabil-stabilnya. Resep-resep dokter dengan tulisan yang bener2 sangat “cantiq” itu seperti melayang-layang menertawakanku. Ampyuuun…, meliyatnya ajah udah kaga mood, apalagi harus menganalisisnya berikut membahas DRP nya. Bisa baca itu huruf demi huruf ajah udah syukur (Buat temen2 dokter, pliss..tulisannya agak di”kerenin” sikit dung. Hehe. No offense…katanya tulisan dokter jaman sekarang udah bagus2)....




Lagi mumet-mumetnya bahas resep, kuputuskan buat brenti sejenak. (Ga’ tau deeh, kalo udah musim ujian begini, maunyaaa…jalan-jalan ajah. Ga’ focus sama sang resep. Huff…, resep oh resep. Apakah seperti ini yang akan kuhadapi nantinya?). Lalu, aku selancar ajah, jalan-jalan ke ‘rumah’ temen-temenku. Itung-itung refreshing. Tujuanku kali ini adalah rumah Saudari sejawatku, Ukhty Vika yang skarang lagi co Ass (tafadhol, ikutan baca di sini euy).

Nah, di sana dibahas masalah obgyn, khususnya pre-ekslampsi. Eh..eh.., sebelumnya, kujelaskan dulu, pre-ekslampsi itu adalah udem/bengkak-bengkak pada ibu hamil, dan terjadinya kenaikan tensi alias hipertensi. Jika sudah sampai kejang dan koma, ini namanya ekslampsia. Terapinya adalah dengan injeksi MgSO4. Sebanyak 4 g MgSO4 20 % disuntikan selama 4-5 menit sebagai loading dosis. Lalu, dilanjutkan 8 gr MgSO4 40 % secara intramuscular (4 gr kanan, 4 gr kiri). Sebagai dosis pemeliharaan : MgSO4 40 % secara Intramuscular setelah 4 jam sebanyak 4 gr. (jika pre-ekslampsi berat). Sebelumnya, pasien mesti tirah baring, asupan O2, infuse Ringer Laktat, Ringer Asetat atau Kolloid. Yaah…., pokok’e gituuuh deeh.

Nah…nah…, plajaran apa yang bisa diperoleh? Seorang dokter saja jauh lebih paham tentang dosis maksimum, waktu paruh obat, de es te yang berkaitan dengan obat. Padahal, semestinya, parmasis harus jauh lebih paham karena secara dia yang bikin ini sediaan kan? Tapi, kenyataannya? Ternyata pas kami kuliyah, ketika ditanyakan penatalaksanaan terapi MgSO4 pada pasien pre-ekslampsia saja, malah bengong. Kaga’ tau apa-apa. Pikir2nya, “prasaan, MgSO4 itu buat laksatif deeh!” kalo peroral, iya emang buat laksatif. Tapi, injeksi??? Hoho.

Sejujurnya, aku malu. Sebagai parmasist aku tak tahu apa2. Duh..duh… aku maluu, tapi, aku mauuu…(mau lebih baik dan mau lebih paham dengan ilmuku sendiri!!). Bener, bahwa salah satu upaya pen-sosialisasi-an pharmaceutical care itu adalah melalui A. dokter, B. pimpinan RS (structural), dan C. pasiennya ,D. Semua Benar. (jawabanya adalah : D, semua bener. Hehehe. Lho..lho.., ga nyambung! Ini soal ujian pharmaceutical care ku tadi, Hehe. Intermezzo mode : ON). Jugah, A. peningkatanan motivasi, B. dedikasi, C. percaya diri dan D. peningkatan dan peng-upgrade-an pengetahuan dari si parmasis nya (jawabannya jugah D, semua benar! Hehe. Makin ngaco diriku niiih). Intinya gitu deeeh….peningkatan pelayanan kefarmasian mesti dibarengi dengan para ahlinya yang jugah kompeten.

Wah..wah…, aku jadi semangat banget buat blajar resep niih. (sepertinya aku jalan-jalan ke tempat yang tepat euy). Waah, jadi semangat lagi bahas DRP nya. Waaah.., semangat! Semangat! Semangat! Fighting! Ujian…euy..ujiaan. Harus lebih baik lagi!)

Tapi…, ngomong-ngomong…, sejujurnya, aku jadi binun euy. Jika dokter juga blajar dosis maksimum, waktu paruh (baca : farmakoinetika obat), lalu farmasisnya ngapain ajah? Mending ilmu kedokteran digabung ajah sama ilmu farmasi di satu disiplin ilmu. Nah..nah…, di sini dituntut, masing2 tenaga medis mesti menhilangkan “ke-autisan” (baca : kerja sendiri2 dan sibuk sendiri2) menjadi kerja sama yang solid. Iya tho?

Udah aah..
Balik ke resep lagi aah. Aku kaga mau kaya yang sudah-sudah. Hancur brantakan. Hmm…, mestu evaluasi cara blajar lagi niih.


2 comments:

  1. Assalamuallaikum akhi,, lagi nyari tugas,malah ketemu nie blog,, post nya membantu^^ nasyidnya juga ka suka jd nemeni ngerjain tugas tambah semangat.^^ jazakallahu khairan..

    ReplyDelete
  2. wa'alaykumussalaaam ukhty....
    huhuu..., sy bukan ikhwan ukht...

    hehehe...
    syukurlah kalo begituw... ;-)

    tukeran link yuuuuk....

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked