Di Sebuah Perjalanan Pasar Baru-Limau Manis




Di sebuah perjalanan Pasar Baru-Limau Manis...

Bergelantungan di atas bus kampus kosong dua, hanya sempilan kecil tempat yang tersisa. Itu menyenangkan.
"Hup", Dalam hitungan detik, "kupanjati" bus yang setengah melaju itu. Masih pelan, tapi sudah melaju.
Jam menunjukkan 8.25 am. Jadwal kuliah 8.30 am. Perjalanan Pasar Baru-Kampus lebih kurang sepuluh hingga lima belas menit. Berarti akan terlambat lima hingga sepuluh menit sampai di kelas. Jika memilih tak bergelantungan di depan pintu itu, maka alamat akan terlambat lebih lama lagi. Yaah....karena itu adalah pilihan. Pilihan satu-satunya untuk saat itu...


Di perjalanan Pasar Baru-Limau Manis...
Bus itu melaju dengan kencang (maklum, supir bus 02 memnag agak rada2 urak2an. Aku sudah dua kali ditinggal bengong sendiri di halte ekonomi, karena nungguin mahasiswi lain yang pada turun jugah. PAs mau naik lagi, eeeh...busnya berangkat duluan. Padahal, jarak FE ke Farmasi kan jauuuuh...huhu). Jilbabku berkibar dengan kencang. Aku memegang hendel pintu dengan kuat. Lima senti saja jarakku dengan  luar bus. Tanpa sekat. Jika tak berpegangan erat, beresiko terjatuh di tengah laju bus yang begitu kencang itu. Tapi sekali lagi, ini pilihan, untuk saat ini....


Di perjalanan Pasar Baru-Limau Manis...
Di tengah terpaan angin yang mengibas2kan jilbabku,

Aku sempat sedikit berkotempelasi.
Soal Bus Kampus dan Permasalahan Hidup!
(hoho..., apa hubungannya yaaah??)...





Baiklah, aku mecoba sedikit menghubungkannya...(walau terkesan maksa. hihi)
Bagi mahasiswa Unand khususnya, berburu bus kampus adalah hal yang lumrah. Apalagi jam-jam sibuk. Jam delapan pagi dan jam 3 sore. Jika udah begini, mau di manapun duduknya (eeiihh...berdirinya) yang penting bisa masuk bus kampus, oke-oke saja. Bisa duduk, waaah....itu suatu anugrah yang dahsyat dan kesempatan yang langka di pagi hari (hehe, lebay!). Bisa berdiriiiii...ajah, alhamdulillaaah... Pokok'e, bisa nyempilin badan di bus ajah, udah bersyukuuuur...banget! (kalo udah gini, ada untungnya jugah punya badan imut-imut. Hihi...). Alhamdulillah..., bus Unand udah ada separasi laki ama perempuannya, jadi gak nyampur baur lagi. Cewe di depan, cowo di blakang. (kebalik seharusnya yaaah? Tapi, sudah ada pemisahan begini saja, sudah lebih baik.). Ingat pembagian ini, ingat waktu pertama kali nginjak Unand sbagai mahasiswa, dulunya. Waktu itu aku belom tau kalo bagian balakang khusus cowo dan bagian depan khusus cewe. Jadi, pas bus nya brenti, aku maen naik ajah. Trus, kan bagian balakang tuww cowo semua tuuh. Aku heran, koq cewe berdiri di biarin ajah siih. Aneh! Pikirku waktu itu. Eeh..., tak dinyana, ternyata akunya yg salah tempat. Huhu, malunyaaa. (eeihhh.., koq jadi OOT gini siiy? hehe. Back to laptop deeh)

Jadi, masalah bus kampus tadi. Pas lagi lowong, pas lagi sikit yang menggunakan fasilitas bus, waaaah..., enak, bisa milih-milih tempat duduk. Coba aja pas lagi kepepet, pas lagi rame, pas lagi berdesak-desakan, yang penting bisa masuk bus. Itu ajah. Kalo lagi sepi, maunya milih2 dan berspekulasi, kira2 tempat sini terkena panas matahari ga yaa? Nah, pas lagi sesak, dapat tempat duduk di mana pun, It's oke! Yang penting bisa duduk, ga peduli mau panas apa enggak.

Nah, kurasa begitu pula halnya dengan hidup ini.
Kadang-kadang, ada kelapangan, kadang-kadang ada kesempitan. Kalau lagi sempit, sesuatu yang awalnya waktu lagi longgar di anggap ga mutu, dianggap gak di anggap (lho?), menjadi lebih berharga dan terasa egitu nikmat. Sama seperti bergelantungan di bus tadi. Kalo lagi longgar, mana mau berdiri di depan pintu yang terbuka lebar begitu. Tapi, kalo lagi sesak2nya, dapat di pintu juga alhamdulillaah...

Nah....nah....
Hidup itu memanglah seperti grafik sinus yaah. Ada lengkung naik, dan ada lengkung turunnya jugah. Sekarang, tergantung kita menyikapinya seperti apa. Tergantung kita memandangnya dari sudut mana. Jika kaca mata yang dipakai adalah kaca mata yang selaluuuu saja melihat keburukkan, tentulah yang terlihat selalu adalah yang buruk2 saja. Jika semua kondisi yang terjadi pada diri kita dipandang yang baik2nya saja, dan jika pun ada yang buruknya, dijadikan i'tibar saja, maka insya Allah apapun yang terjadi, mau keburukan kek mau kebaikan kek, kita bisa menyukurinya dan bersabar atasnya.

Apapun yang terjadi, percayalah...sungguh Ada skenario terbaik Allah buat diri kita. Ini bukan berarti kita hanya berpasrah saja, tanpa ikhtiar loh yah...

Jika pun ada kesulitan, PASTI ada solusi, PASTI ada kemudahan yang menyertainya...
Kan sudah janji Allah, tho?!


"Maka Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan."
(Qs. Al Insyiroh : 5-6)


Allahu'alam bishowab. (ini juga sebenarnya untuk menyemangati sekaligus mengingatkan diri sendiri terutama niiiih)


Hasbunallah wa ni'mal wakiiil, Ni'mal maula wa ni'man nashiir...





Kutulis saat bekutat dengan formulasi Tablet KB Estradiol. (humm...., di satu sisi idealisme ku dipertanyakan, soalnya di tulisan lalu, aku menyarankan mending ga usah pake obat KB lagi, karena begitu banyak mudhoratnya. Tapi, di sisi lain, ini tugasku, sebagai seorang profesional di bid perubatan (cieeee.....!! Eihh..., tapi...tapi...kita kan memang mesti profesional di bidang 'ilmu kita yaaah? hehe.)
Huhu...pekan ujian niiiihhh...
Harus semangat! Dan Harus lebih baik dari S-1 (hihi) 


2 comments:

  1. huhuhu...c paling males naek gunung kak (istilahnya klo mo ke jerman, ke unand atas), gara2 itunya tuh, berebut bus kampus..
    jadinya klo ngurus2 apaaa gitu harus dirapel..biar ga sering2 naek gunung, hehehe
    ga kebayang sih klo kami jadi dipindahin ke atas...ga mungkin bgt kan, kami kuliah jam 7 teng, bus kampus mana ada jam segitu??
    tp untunglah ga dpt di kami... :P mungkin 2011 or 2012 bru pindah
    yattaaa...

    sip dah kak...korelasinya manstab, hidup punya proporsinya sendiri2, kadang sempit kadang lapang, kadang diatas kadang dibawah...

    ReplyDelete
  2. @Bersiap untuk Pemira BEM KM FK Unand..
    (waaaa, so pasti anak2 FK dong yaah. Hihihi)

    Iya yaah?? Ayo...siap2 ajah ngekos di limau manih, biar gak telat kuliyah n tutorialnya...
    soalny, idup di gunung gak kayak di jati..., harus bersaing demi mempertahankan idup. (halah, lebay niih,hihi)

    yup..yup...

    semangat pemiranya!

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked