Bukan Hipertropi, Tapi Carsinoma!!!



Beberapa waktu lalu, aku dapet SMS dari adikku (adik kelasku) mengenai salah satu tulisanku (tafadhol, klik di sini). Bunyinya begini (dengan pengeditan seperlunya) :

"atropi adalah pengerutan ukuran sel sebaliknya, hipertropi adalah penambahan ukuran sel. Bisa karena faktor fisilogis & patologis. Bagaimana dengan  sel kanker? (setelah melewati laten period yang begitu lama), Layaknya sel kanker, sudah bermetastatis ke seluruh SSP bahkan sistem saraf tonom? Kemoterapi apakah yang efektif membasmi kanker stadium lanjut tersebut?"

Nah, waktu itu, aku masih bersikukuh dengan "teoriku" bahwa "hipertropi interaksi"lah yang memberikan pengaruh bagi hati!

Lalu, kemudian...setelah beberapa waktu berlalu, aku tertarik mendiskusikannya kembali. Dan, ternyata..., "teori hipertropi interaksi" itu tak sepenuhnya benar (meski bagi sebagian orang, hal ini terjadi!).

Jika otak bisa saja mengalami hipertropi (waaaah..., bagus dong! Makanya, semakin sering digunakan, otaknya makin cerdas. Karena, semua sel2nya bekerja optimal. Kalo gitu, mau laah mengalami hipertropi otak. Hohho. Penyesatan!). Tapi, ternyata tak demikian halnya dengan hati. Sebab ia adalah sesuatu yang amat gampang dipengaruhi. Amat sangat gampang dipengaruhi. Ia adalah sa'ah wa sa'ah. Laiknya grafik sinus, yang naik dan turun.

Tenyata, ia lebih mirip karsinoma. Yang diam-diam, ternyata telah mempengaruhi segala sistem persarafan. Bahkan tanpa dan dengan adanya interaksi sekalipun! Karsinoma itu akan menggerogoti perlahan-lahan. Kemudian, baru disadari ternyata ia telah stadium lanjut saja! JIka ia telah mencapai stadium tingkat akhir, bisa dipastikan, sang korban tak dapat diselamatkan lagi! (inilah kefuturan, insilakh. Na'udzubillaah, tsumma na'udzubillah). Terapi yang bisa dilakukan di sini hanyalah terapi paliatif (terapi bukan untuk mengobati tapi mengatasi gejala yang timbul. Untuk orang2 seperti ini, morfin mah dibolehkan, bahkan diharuskan!)

Maka, tiada yang dapat menghentikannya melainkan dengan sitostatik kelas ampuh! Sitostatik itu banyak macamnya tergantung 'pasiennya'. Tapi sitostatik paling utama adalah, "meletakkan DIA di atas segalanya".Insya Allah akan ampuh!

Selain itu, juga melakukan usaha preventif dengan menghindari segala sesuatu yang bersifat karsinogen, tentunya. Ada banyak jugah caranya!



(Waduuuh...., tulisan ni memang terlalu abstrak yaaah? Abiis, entah kenapa, sejuta diksi itu begitu sulit untuk ditumpahkan. Padahal, di benak ni, smuanya mendesak2 untuk dirangkaikan. Macam, "Si bisu barasian", takana lai, takecek'an tido. Aiihh..., insya Allah akan diperbaiki lagi, di kemudian hari. hehe. be continued, insya Allah....)



Al Hurriyyahku tercinta, malam begadang beserta tumpukan tugas. Hmmmppppfffhhh....di kuliah propesi ni, sebagian idupku dihabiskan untuk tugas2 saahaajah! (halah! lebay deeeh. Masak separuh idup siih, Thel?? hihi).


(hehe..., gambar2nya kaga nyambung euy..., cum asikit promo ajah. Hihi. Dua gambar ini original looh.)

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked