39 Jam Malala

Hehe, menghabiskan sisa-sisa umur 23 dengan malala. Hihi, enaknya masih pengangguran yah ini. Bisa malala, suko ati. Hehe. Di penghujung usia 23 menuju dua empat ini, kuhabiskan dengan mengunjungi setengah daerah Sumbar. Hee… Tujuan pertama adalah Batu Sangkar, kota budayanya Sumatera Barat. Bukan menuju Pagaruyuang, tapiii, untuk menyaksikan seorang hafidz Al Qur’an, melepas status lajangnya, menggenapkan setengah agamanya, menuju keluarga barokah insya Allah. (*hmm…lumayan nih, dijadikan inspirasi…hihihi…). Masya Allah, lantunan Ar-Rahman yang begitu menggetarkan. Membuat wajah-wajah tertunduk dengan genangan air mata. Maka nikmat Tuhan mana lagi yang kamu dustakan?

"Barokallaahulaka wabaroka ‘alayka wajamaa bainakumaa fii khoir…."

Episode Batu Sangkar, juga dalam rangka melepas gelegak rindu pada akhwatifillaah…pada orang-orang yang menempati range partama dalam lokus cinta dan ukhuwah di hatiku. Masya Allah…sungguh, ukhuwah itu lebih mahal harganya dari bumi dan seisinya.

Lalu, tujuan kedua adalah…Bukttinggi. Kota wisatanya Sumatera Barat. Menghabiskan malam di kota ini. Cintaku masih sama untuk kota ini. Bahwa, sejak pertama kali menginjakkan kaki di kota ini, aku telah jatuh cinta dengannya. Dengan suasananya. Kembali mengulangi kisah hampir setahun silam. Saat PKP di Kota ini. kembali menapaki jalan-jalan itu. Gang-gang itu. Bertemu ibu-ibu karyawan rumah sakit, tempat aku praktek dahulu.

Kemudian, perjalanan selanjutnya adalah Padang. Kali ini, lokusnya berbeda. Bergabung dengan IKAHI cabang Tanjungpati, yang menyambangiku tepat di depan RSSN Bukittinggi. Wait….wait….IKAHI? hihi, ternyata, jadi satu-satunya anggota IAI dalam lingkungan IKAHI bikin aku kaya’ orang bego’. Abisnya…., sama sekali aku tidak mengerti istilah-istilah yustitia itu. Ribet. Riwueh. Apaa sih??! Hee… Yaaa iyalaaah yah, masa sih bisa mengerti istilah-istilah aneh begitu yang hanya bisa dipahami orang hukum?! Kemudian,nekadnya, aku jadi salah satu participant dalam acara pertemuan IKAHI itu. Waah, untung ajah tidak ada razia di sana. Hihi.

Setelah ikutan acara IKAHI (yang sama sekali sulit kumengerti itu, dan sepertinya aku tak perlu membiarkan otakku mencerna istilah-istilah yurisprudensi macam tuh),aku menuju Pasar Baru tercinta, tempat yang penuh kenangan. Ciaaaaah…, kaya yang udah lama gak ke Pasarbaru ajah. Hihi. Di Pasar Baru, alhamdulillaah, berjumpa lagi dengan akhwat2 Padang (huwaaaa, kangen pisan, ngumpul sama akhwat2 di Padang lagi!). Bersama para akhwat FISIP, dan juga farmacy, menuju RS. Yos Sudarso.

Asyar….aku kembali ke peraduan. Hehe, pake peraduan segalaaaa. Sembari menunggu bus kota menuju Pasarbaru (yang hingar bingar full music #sangatmenyebalkansekali# itu), aku menyaksikan sekawanan anak SMP-SMA yang terlibat tawuran di jalan Perintis Kemerdekaan. Mereka berteriak-teriak, berlari-lari. Huwaah….! Ngeri juga ngeliyatnya.

Pulang, akhirnya bergabung kembali dengan kontingen IKAHI. Kali ini bukan cabang Tanjungpati lagi. Melainkan IKAHI Cabang Solok. Hihi. #jaditukangnebeng#. Hmm…baru tahu aku, ternyata, hakim-hakim muda yang kelihatan jaim dan begitu berwibawa, kalo sudah sesama mereka, ngocolnya gila-gilaan yah?! Hihi. Tak sangka aku, sebegitu ngocolnya mereka. Justru aku, yang kemudian jadi makhluk paling pendiam di sana. Halaaaah!! Hihi.

Seperjalanan pulang, HP (bututku) kehabisan batrai. Sejak sore itu sih sebenarnya nafasnya udah tinggal satu-satu. Huufftt….sudah begitu kasihan aku sama HP itu. Sudah soak. LCDnya saja sudah pecah. Sering error. Sering mati sendiri. Sering suka ganti-ganti nama orang! Tapiii, Alhamdulillah sih, masih bisa dipake bwt SMS, bwt nelpon. Hee… Ntar, kalo sudah gajian, aku pengin beli HP baru aaah. Yang bisa internetan, ngapload tulisan dan photo di blog. Yang ada konekting sama blognya. Biar ndak perlu nunggu OL di kompi dlu baru bisa ngeblog. Tapiiii, pertanyaannya, gajiannya kapaaaaaaaaaaaaaaaan?! Wong, kerja aja beloooom. Hihi. Yaah, kapan Allah kasih kesempatan aja dah. Sekarang aku lagi pengin menikmati hidupku yang sekarang. Seperti apa adanya saja. hehe.

Alhamdulillaah, tepat tiga jam sebelum tanggal 30 Januari 2011, aku sampai di rumah dengan selamat, tak kurang satu apapun (hee…kayak korban kerusahan aja, sampai ada anggota tubuh yang kurang segala. Hihi). Setelah 39 jam malala ituuu, langsung teparrrrrr…zzzzzzZZZZZ….%$#@*&^($

Cukup sekian cerita-cerita tak penting dariku. Mungkin tidak ada yang bisa kaubawa pulang. Tak pula ada hikmahnya. Dan bahkan tak perlu pula kau baca. Karena, aku hanya ingin mengahanyutkannya saja, menuju muara blog. Hihi.

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked