Aku Tidak Gombal

Sebenarnya tulisan ini adalah bentuk negasi dari tulisanku satu setengah tahun yang lalu yang berjudul “Orang Bilang Aku Gombal”. Hee…. Kutulis special untukmu yang (merasa) pernah kugombali. Hihi.

Wahai teman-temanku…ukhtifillaah yang (pernah atau sedang) menemani hari-hariku. Ketahuilah…aku tidak pernah sama sekali (berniat) menggombalimu. Sama sekali tidak. Meskipun memang terkesan agak sedikit lebay, tapi yakinlah…bahwa aku mengatakannya karena aku memang cinta. Yah, aku memang cinta. Padamu. Padamu. Juga padamu.

Hehe…
Bukan sekali atau dua kali dikau semua nyatakan,
“halaaah, fatheru gombalannya maut.” Hihi.
“aihh, tak percaya cintanya Fathel. Gombal ihh”
Atau, “kalo Fathel yg bilang cinta mah,saia tak percaya. Cinta nya si Fathel itu, baserak dima-dima.”
Atau pun kalimat-kalimat sejenis.

Tapiii, yakinlah satu hal,
Bahwa aku benar-benar tidak bisa mengatakan, “Luph U”, “Cynk”, “Uhibbukifillah”, “Sayang kamuuuu”, dan sederet kata lain yang senada, jika aku tidak benar-benar cinta.

Sebab aku cinta-lah, maka kukatakan demikian.
Karena bagiku, cinta itu bukan sekedar aksi, tapi juga butuh kata-kata.
Sebab cinta butuh muara.
Dan kata adalah salah satu muara terbesarnya.

Dari Abu Karimah Al Miqdad bin Ma'dikariba r.a, dari Nabi S.a.w , beliau bersabda : "Apabila seseorang mencintai saudaranya hendaklah ia memberi tahu bahwa ia mencinta dirinya (sahabatnya itu)" HR. ABu DAud dan At TArmudzy

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked