Hot Issue di Media Massa

Nonton*
Hmm…sering kali aku “malas” untuk menonton berita meskipun berita adalah siaran favoritku. Lelah saja jiwa ini rasanya melihat pemberitaan yang negative melulu. Pemberitaan yang isinya kebanyakan adalah kemelut-kemelut panjang yang melanda negeri ini. Pemberitaan yang mengisahkan bahwa semakin bobrok dan semakin bobrok saja para pemain dan pelaku yang duduk di ‘kursi panas’. Dari satu kasus, lalu issu berpindah ke kasus lain. Begitu terus dan terus begitu. Memang, keganjilan adalah sesuatu yang layak dan menjadi menarik untuk disuguhkan menjadi sebuah hot news. Tapii…, jika setiap hari disuguhkan dengan ke-negatif-an dan berita-berita yang semakin menjatuhkan negeri ini, maka, secara tak langsung meng-influence masyarakat untuk ikut-ikutan.

Bisa jadi, berita tentang KKN dan pemberantasannya yang digaung-gaungkan hingga ke pelosok, secara tak langsung –bagi sebagian kalangan—justru menjadi mediator tumbuh suburnya. Mereka seolah mendapat inspirasi untuk melakukan hal yang sama, yang bisa saja sebelumnya tak terpikirkan. Atau, pemberitaan mengenai sengketa pemilihan gubernur, hingga pemilihan pak Kades, berikut aksi-aksi anarkis para pengusung yang tak puas, semakin menginspirasi yang lain untuk melakukan hal yang sama. Kemarin, aku sempat menonton berita tentang sengketa pilkades (pemilihan kepala desa) hanya karena pak calon kades dari dusun mereka kalah. Wah…wah…, pemilihan pak Kades saja, aksi anarkisnya hampir sama dengan sengketa pilgub. Masya Allah. Belum lagi kasus tawuran yang seperti terinspirasi dari kampus lain. Juga dengan issue geng motor, yang berjamuran di berbagai daerah karena terinspirasi dari daerah lainnya, yang persariannya dibantu oleh berita, barang kali.

Aku tidak sedang mengatakan bahwa issu tersebut harus disembunyikan dan tak layak untuk dipublikasikan. Bukan! Bukan demikian. Apalagi dengan era kebebasan informasi saat ini. Hanya saja, aku heran, kenapa pemberitaan mengenai hal-hal yang positif dan baik, mengenai prestasi-prestasi, mengenai inovasi-inovasi baru dan hal semisalnya tidak menjadi hot issue pula yang layak disuguhkan kepada pemirsa? Apakah negeri ini yang terlalu miskin prestasi sehingga para pemburu berita sulit menemukannya? Kurasa tidak. Sesungguhnya, banyak juga prestasi-prestasi yang diciptakan oleh negeri ini, baik di tataran pemerintah maupun rakyatnya. Ataukah, karena hal tersebut dianggap sudah seharusnya terjadi dan tidak perlu ditampilkan di halayak? Tapii, bukankah dengan menampilkan hal-hal yang baik, prestasi-prestasi insya Allah juga akan menginspirasi dan meng-influence masyarakat lainnya untuk dapat berprestasi pula?

Semisal, tentang gubernur yang memiliki inovasi baru. Bupati yang anti korupsi dan langkah-langkah yang diambilnya. Kerukunan antar warga yang kemudian menciptakan kehidupan yang damai berdampingan. Atau, para pejabat yang tidak menggunakan fasilitas Negara untuk kepentingan pribadi. Masih banyak lagi, sebenarnya prestasi-prestasi dan capaian-capaian yang sebenarnya layak dijadikan contoh, dan layak untuk diapresiasi. Mungkin sepintas terlihat biasa-biasa saja, tapi, bukankah itu semua juga sebuah prestasi, selain prestasi yang sifatnya sebuah penemuan ataupun bidang akademis? Selain itu, dengan pemberitaan, insya Allah, juga akan menginspirasi masyarakat untuk lebih berprestasi lagi. Tidak melulu berita korupsi yang malah menginspirasi orang lain untuk ikut-ikutan korupsi. Allahu’alam.

----------------------

sumber gambar : di sini

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked