Tentang Sosok Renta itu…

Pada perjumpaan pertama saja, aku telah dibuat kagum oleh wanita tua renta yang berjualan di pinggiran danau itu. Ia bukan saja telah mempraktekkan teori marketing tentang servis yang memuaskan pelanggan tanpa perlu dulu membuka buku-buku manajemen pemasaran yang superduper tebal itu, tapi sungguh lebih dari itu. Ia menunjukkan seperti apa kedermawanan itu. Bukan hal yang mengherankan jika kios bambunya lebih diminati pembeli ketimbang empat kios lain yang berjejer berdampingan dengannya. Karena ia memiliki nilai lebih.

Ah…
Terenyuh aku dengan senyum ramahnya. Aku tahu, hidupnya sarat dengan kesusahan. Tapi, sesusah apapun itu, ia tetap tersenyum ramah, memberi lebih! Dan ia tak pernah merasa kekurangan dengan lebihnya pemberiannya. Subhanallaah…
Untuk dua kilo bawang saja, ia menambahkan hampir dua ons. Untuk dua ‘jaring’ merkisa, ia menambahkan tiga hingga empat buah lagi, di saat yang lain, untuk menambah satu saja terasa berat. Mengagumkan! Itu belum termasuk senyum ramahnya, pelayanannya yang tulus, dan wajah sumringahnya yang membuatku selalu ingin berhenti di sana setiap kali melewati pinggiran danau itu.

Aah, nenek…
Trima kasih yah…
Trima kasih atas plajaran berhargamu…

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked