Ada Malaikat Maut di Dekatku


Uhm…di suatu kesempatan, belum lama ini, aku menyaksikan seekor ayam yang dipotong lehernya. Lalu, ayam itu menggelepar, dan kakinya pun menegang! Masya Allah… Sang ayam berusaha untuk menahan sakitnya sakaratul maut! Beberapa kali dia tehempas kiri dan kanan, terloncat dengan tingginya, menahan rasa sakit yang amat sangat, sebelum akhirnya diam tanpa gerak. Hanya raganya saja yang tersisa.
Sungguh, malaikat maut ada di dekatku! Hanya saja, kita manusia, tidak menyadarinya!

Melihat perihnya sakaratil maut itu, sungguh…aku teringat pada kematian. Pada sesuatu yang sudah PASTI akan aku, kau, dan kita smua hadapi. Hanya saja, dengan cara apakah nyawa itu di cabut? Allahu… semoga kita semua termasuk orang2 yang Allah ambil nyawanya dengan kelembutan.

Mungkin, kita sudah sering membaca surat ini. Qs. An-Nazi’at ayat 1-2.
وَالنَّازِعَاتِ غَرْقا
وَالنَّاشِطَاتِ نَشْطا
Demi Malaikat yang mencabut nyawa dengan keras, demi malaikat yang mencabut nyawa dengan lembut.

Sungguh, perpisahan antara jiwa dan raga itu kian dekat. Jikalah kematian itu beraroma, tentulah ia semakin hari semakin menusuk hidung.

Hanya saja, diri ini, kerap kali lupa. Kerap kali abai. Kerap kali lalai.
Maka benarlah, bahwa sesungguhnya mengingat kematian itu dapat melembutkan hati. Agar jangan misi-misi duniawi saja yang lebih mendominasi, dan melupakan misi ukhrawi…

Related Posts:

  • Laa Taghdab! Ini menjadi perjalanan yang cukup bersejarah dalam hidupku. Hanya sepajang 180 km saja...tapi harus ditempuh selama (14) empat belas jam. Masya Alla… Read More
  • Cinta Naja sayaaaaang ^o^ Ini pertemuan kali keduaku dengan gadis kecil umur sembilan tahun itu. Naja namanya. Ia adalah cucu dari seorang nenek yang anaknya… Read More
  • Budak-Budak Kebiasaan Subhanallaah…sungguh kagum aku pada seorang nenek tua yang umurnya mungkin sudah mencapai angka 80 atau 90 itu. Benar-benar mengagumkan. Semua ini k… Read More
  • Desain dan Blogging nge edit edit edit Uhm….sudah lama juga rasanya tidak begitu apdet ngeblog dan onlen-onlen. Heuu… There was some trouble on my lepy ‘n my speedy. S… Read More
  • Lembaran Kehidupan Dalam rihlah blog (blogwalking) kali ini, aku terdapar di blognya Rusda Ulfa. Cihaaa….pada akhirnya, si Cu’ul bergabung jugak di dunia per-blog-an. … Read More

8 comments:

  1. Assalamu'alaikum...
    yup, kematian adalah pembelajaran terbaik...

    ReplyDelete
  2. Wa'alaykumussalaam....
    yuuuuup..sepakaaat..^^

    ReplyDelete
  3. aku rindu kematian....
    karena dunia ini begitu menjemukan
    tapi, klau Allah masih belum memanggil
    sambil menunggu datangnya panggilan itu
    maka jalani hidup dengan baik

    ReplyDelete
  4. hwaaaa...
    Nan chaaaan....
    aqyu kanjen kamuuuuuuh..^^
    jadi rindu Ramadhan tahun lalu, di Hurriyyah bersamamu...berlomba-lomba....

    yuuup, smga qta bs jalani hidup lebih baik lagi, sebelum kematian itu datang...amiiin...

    ReplyDelete
  5. betul mbak,dengan inget mati kita jadi nggak terlalu haus banget sama dunia.tapi ngomong2 foto di atas memang mayit ya mbak? atau boneka?

    ReplyDelete
  6. betul2..spakat^^

    hihihi....
    ini futunya seacrh2 ajah niih ^^

    ReplyDelete
  7. durjana juga angkara urka takbisa di cegah selain bersumber dari hati juga sanubarikita masing2. kita berangkat & kembali ke fitrohnya

    ReplyDelete

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked