Gunakan Antibiotik secara TEPAT! |
Ketiadaan Antibiotik dan resistensinya adalah sesuatu yang amat sangat mengancam. Sayang sekali, laju resistensinya jauh lebih cepat dari penemuan antibiotika baru. Antibiotik sudah 'terkuras habis' penemuannya di era emas tahun 1940'an dan saat ini, nyaris tak ada penemuan antibiotik baru di seantero dunia. Jadii, jangan main-main dengan antibiotik.
Sebenarnya, banyak looh kisah-kisah yang memilukan, tapi tak begitu in di permukaan, tentang seseorang yang meninggal akibat tak satu pun antibiotik yang sensitif lagi. Bakteri ganas yang sudah resisten menggerogoti tubuhnya, dan semakin hari semakin berkuasa di kuman itu pada dirinya tanpa ada perlawanan (apalagi orang-orang dengan immunokompromised yang mau tak mau immunitasnya harus di-dopping dengan antibiotik, dan antibiotik itu sendiri sudah resisten), pada akhirnya ia meninggal. Sejauh ini, yang paling ditakuti itu yaa MRSA. MRSA itu sangat menakutkan, dan jika sudah ada MRSA biasanya Tim PPRA Rumah Sakit akan segera waspada. Sekali lagi, Resistensi itu MEMBAHAYAKAN dan MENGANCAM DUNIA KESEHATAN. Maka dari itulah, penggunaan antibiotik harus extra hati-hati, jangan sembarangan. Sungguh, generasi mendatang juga sangat membutuhkan.
Sejujurnya, dulu waktu masih belum aware, aku juga termasuk orang yang 'lalai' dengan antibiotik. Aku sendiri, seorang farmasis yang notabene belajar tentang antibiotik lebih banyak dari masyarakat umum juga abai mengenai hal ini. Tapi, alhamdulillaah, setelah Allah berikan kesempatan lebih banyak untuk mendalami antibiotik, dan baru sadar dengan sesadar-sadarnya bahwa penggunaan antibiotik sembarangan itu BERBAHAYA. Yang membuat miris, saat ini antibiotik di negeri kita ini tak ubahnya seperti membeli kacang goreng atau seperti beli rendang di warung Padang. Ada di mana-mana, hatta di warung dekat rumah sekalipun, saking saking dan saking 'sesuatu'nya... soal penggunaan antibiotik ini. Padahal, peresepan antibiotika haruslah oleh orang yang berhak saja.
Sejujurnya, aku tuh greget bangeeet yaahh ngeliat ada yang gunain antibiotik super-duper sembarangan. Contoh sederhana dari sekian banyak contoh nyatanya : masa' demam flu doang yang TIDAK BUTUH ANTIBIOTIK, di kasi Kloramfenikol hanya karena si pasien suka gatel-gatel kalo pake golongan penicillin. Padahal,--jika memang butuh antibiotik-- masih banyak golongan antibiotik lain yang relatif 'aman'. Dan lagi penggunaan kloramfenikol itu ekstra hati-hati banget, dan digunakan hanya untuk infeksi yang udah agak berat seperti untuk tipoid/sakit tipus. Itu pun, ia menjadi pilihan kedua jika antibiotik lini pertama tidak mempan. Makanya, kalo ke keluarga aku sendiri, biasanya aku akan 'men-sortir' obat-obat mereka dulu, "Ini perlu, Ini gak", apalagi obat-obat yang didapat tanpa resep dokter.
Huf...Huf... Astaghfirullaah...
Maaf yaa, aku agak kebawa esmosii niih. Hehe...
Hemm....sebenarnya sedang belajar untuk 'membumikan' apa yang sudah aku pelajari saja, meskipun yang aku punya dan yang aku tau juga masih sangat sedikit. Tapi aku ingin berbagi saja. Ya, meski mungkin tak akan memberi pengaruh signifikan bagi rasionalitas penggunaan antibiotik secara umum di negeri kita ini, setidaknya bagi kamu (iyaa, kamu yang kebetulan ngebaca tulisan inii loh), semoga ada nilai kemanfaatan yang dapat diambil. Btw, sebagaimana aku sediakan page khusus 'informasi obat' di blog ini, silakan bagi sesiapa yang butuh, dimanfaatkan saja. Mudah-mudahan aku bisa membantu mencarikan solusi, atau setidaknya memberikan informasi obat bagi kamu yang membutuhkannya. Yeiiy, I'm a clinical pharmacist ;) [Sekalian membumikan farmasis juga dah, secara agak termarginalkan dari ranah paramedis di berbagai tempat. Mungkin kalo di Rumah Sakit Besaar, keberadaan farmasis sudah dirasa perlu adanya, tapi di pelosok-pelosok negeri, farmasis masih jadi kaum yang 'kurang dianggap'. Hehe...]
Beuuhh, ini topik udah ke mana-mana yah? Hehe... Biarlahh... Kan judulnya lagi curhat :p
Hihi.. :D
Kemarin pas dapet materi ADR (Adverse Drug Reaction) aku kebagian topik tentang all about antibiotik. Ya, akhirnya aku bener-bener masuk ke ruang terdalam antibiotik, hahayy. Berkutat dengan antibiotik. Ampe bikin semacam guideline Antibiotik di dinding kamar kos yang judulnya "Let's Fun with Bacteria and Antibiotics". Haha, menyoba mem-FUN-kan antibiotik deh critanya. Mulai dari mekanisme kerjanya, penggolongannya, preffered untuk kondisi tertentu sebagai acuan untuk pemilihan antibiotik empiris, pokonya apapun tentang antibiotik dah! Bayangin nih yaahh, aku harus updet tuuh jurnal-jurnal untuk setiap ADR-nya, dan itu sesuatu bangeet. Hehe... Tapi banyak pelajarannya siih...
Nah, pas udah masuk fase konsolidasi pasca fase induksi (kaya kemo kanker darah :P ), aku juga sangat tertarik dengan topik tesis yang berkaitan dengan ANTIBIOTIK. Tapi, sayangnya, topik Antibiotik sudah dikeroyok sama senior-senior aku di berbagai lini. Mba Indri ke farmasisnya, Meta ke Pasiennya, Aqza ke dokternya, dan Mba Ratna ke antibiotika profilaksis untuk pembedahan. Rasa-rasanya, topik antibiotik sudah dikuras abis sama senior-senior aku itu. Akhirnya, aku mengurungkan niat untuk mengambil topik antibiotik.
Dan alhamdulillaah ada topik yang lebih menggiurkan lagi menurut akuuh. Yaitu tentang multimedia.
Hah?! Multimediaa?! Loohh?? Lagi kuliaah multimedia yah neng?!
Hehe, aku tidak sedang kuliah desain grafis dan multimedia ko. Tapi, berhubung aku juga demen amat ama yang namanya dunia multimedia, yaa spesialisasinya dalam topik yang bakal aku garap ini adalah dunia animasi, makanya aku pengen memadukan dua hal yang menurutku menarik ini. Ya, semacam persenyawaan antara dunia farmasis dan dunia animasi lah! Hehehe...
Ko bisa siih dunia desain dan dunia animasi bersenyawa secara beda bangeeet gitu looh!? Dan aku optimis, insya Allah bisa. Mohon do'anya agar dimudahkan yaah temen-temen Bloggie.
Sejauh ini belum banyak topik itu beredar di dunia ilmiah. Aku hanya menemukan beberapa jurnal tentang penggunaan dunia multimedia ini, dan mungkin topik yang aku bahas ini akan menjadi topik yang sederhana tapi baru, karena sejauh pencarian dan penelusuran literaturku, belum kutemukan penelitian serupa, di Indonesia lah khususnya.
Udahan dulu aahh bahasnya. Tadi awalnya mau bikin draft proposal malah udeh kemane-mane niiihh... Malah nge-blog niiih...
Ya emang bener siih, nge-blog adalah godaan utama untuk tesis. Hehe...
Hayoooooooo, semangaaatt wahai dirikuu...
Do'ain yaahh dimudahkan Allah. Do'ain biar bisa lulus tepat waktu. Do'a nya orang yang diem-diem tanpa diketahui saudaranya sangat makbul looh dan diaminkan oleh malaikat, menurut hadits shahih yang diriwayatkan oleh Muslim. Jadii, do'ain akuuuuuu... :)
Hamasah!
Fighting!
Semangat!
Ganbatte ne'!
Mannajah yaa dirikuu :)
Bismillaah.... I will start right now...
0 Comment:
Post a Comment
Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked