Nasihat Untuk Diri yang Enggan Berinteraksi dengan Al Qur'an


Wahai diri, tidakkah kau malu pada Allah?
Katanya kau cinta, tapi tak merasa senang untuk berinteraksi dengan kalam-Nya.
Bukankah jika manusia mencintai manusia lain, ia menjadi senang jika membaca surat dar orang yang dicintainya, bahkan membancanya berulang-ulang?

Wahai diri, mengapa dirimu begitu enggan dan berat untuk hidup dengan wahyu Allah ini? apakah ada jaminandi sisi Allah bahwa kau akan mendapat pahala gratis tanpa beramal saleh? Dengan apa lagi kau meraih pahala Allah? Dengan infaq kau tidak mampu kecuali sedikit. Dengan jihad, kau malah belum siap. Kalau tidak dengan Al Qur’an, dengan apa lagi? Hiduplah bersama Al Qur’an, insya Allah akan lahir berbagai macam amal sholeh.

Wahai diri, wahai jiwaku…siapa yang akan menjamin keamanan dirimu nanti saat menghadapi gentingnya suasana di akhirat? Padahal Rasulullah saw sudah menjamin manusia yang rajin berinteraksidengan Al Qur’an. Bahwa Allah akan memberikan keamanan saat menghadapi suasana di akhirat.mulai dari sakaratul maut sampai saat melewati shirat yang akan menentukan masa depanmu, apakah ke surga atau neraka.

Wahai diriku, wahai jiwaku, tidakkah kamu malu pada Allah? Pemberian dan nikmat-Nya kepadamu sangat banyak, baik yang kamuminta maupun tidak. Tidakkah kamu bersyukur dengan mendekatkan diri kepada-Nya dengan cara memperbanak interaksi dengan Al Qur’an?

Wahai diriku, ahai jiwaku, sadarkah kamu ketika Allah dan Rasul-Nya mengajak dirimu untuk memperbanyak hidup bersama dengan Al Qur’an? Sebenarnya untuk siapakah manfaat amal itu? Apakah kau mengira bahwa dengan banyak berinteraksi dengan Al Qur’an, kemuliaan Allah dan Rasulnya bertambah? Sebaliknya, jika kamu meninggalkan Al Qur’an kemuliaan Allah dan Rasul-Nya berkurang? Sekali-kali tidak! Manfaatnya sesungguhnya untuk dirimu sendiri.

Wahai diri, wahai jiwaku, tidakah kamu merasa khawatir dengan dirimu sendiri? Saat engkau terus menerus hidup tanpa Al Qur’an, sementara jatah usiamu semakin berkurang, tabungan amal sholeh masih sedikit dan jaminan Jannah pun tidak ada. Khawatirlah, jangan-jangan Al Qur’anlah yang enggan bersamamu karena begitu kotornya dirimu sehingga Al Qur’an menjauh darimu

Wahai jiwaku, tidakkah engkau tergiur untuk mengikuti kehidupan Rasulullah, Para Sahabat, Tabiin yang menjadi kenangan sejarah sepanjang zaman, dalam berinteraksi dengan Al Qur’an? Jika hari ini kau masih enggan berinteraksi dengan Al Qur’an, apa yang akan dikenang generasi mendatang tentang dirimu? Jangan-jangan yang dikenang itu hanya keburukan saja. Na’udzubillaah…


(Nasihat Ustadz Abdul Aziz Abdur Rauf, Al Hafidz, Lc)

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked