Belajar dan Berbagi

Ikatlah ilmu dengan menuliskannyabegitu Nasihat Ali bin Abi Thalib, ra.

Nasihat Ali ini selalu teringat olehku, terutama di saat-saat belajar seperti ini. Sering kali, dulu setelah belajar, paling banter aku Cuma review doang. Itupun, jika sudah detik-detik menjelang ujian. Hee…
Kebiasaan belajarku dari semenjak SMP dulu (kalo SD mah aku sudah lupa, gimana yah cara belajarku dulu? Hihi…), aku sering me-review pemahamanku tentang suatu pelajaran dengan cara MENULISKANNYA KEMBALI di sebuah kertas corat coret. Ketika kuliah, bahkan aku menyengajakan membeli kertas Koran (yang warnanya buram dengan lebar 100 x 100 cm) jika musim ujian datang. Gunanya adalah untuk mencorat-coretkan hafalan atau pemahamanku atas sesuatu materi yang sedang aku pelajari. Walhasil, dinding-dinding dipenuhi kertas corat-coret… Hehe…

Mungkin karena aku memang memiliki tendensi yang tinggi terhadap spasial-visual sehingga cara belajar yang paling ampuh bagiku itu memang dengan cara demikian. Melihat dan menggambarkannya kembali. Makanya, aku paling kalang kabut jika mengikuti suatu pelajaran atau pun seminar dengan TIDAK MELIHAT si pemateri, dosen ataupun gurunya. Sebab, aku mengingat dengan banyak melihat. Hee… (woiii…godhul bashor doooong  à pemahaman godul bashor yang salah, wkwkwkwk…)

Aku paling ndak demen sama yang namanya HAFALAN MATI. Ngerti ndak dengan HAFALAN MATI yang kumaksud? Hafalan mati menurut Fathelvi’s definition (cieee elaaaah!) adalah HAFALAN yang MESTI DIHAFAL, tapi TAK PERNAH BISA DILOGIKAKAN! Apa contoh yang paling ampuh? Menghafal nama obat atau menghafal nama latin tumbuhan obat ataupun nama bakteri. Hayooo, gimana coba, me-logika-kan Meropenem? Bingung kan yak? Atau, gimana cara meng-logika-kan Vibrio parahaemolyticus? Gimana? Gimana? Ada yang mau kasi model logikanya? Hee… Jika sudah begini, biasanya cari trik ampuh deh. Tapi, kebanyakan sih short memory doang yang kemudian bakalan lenyap segera sesaat setelah ujian selesai. Hihi… Pernah suatu kali (beberapa kali malah! Hee…) aku menghafal suatu hafalan mati nama-nama latin tumbuhan obat berdasarkan golongannya dengan membuat desain rumah. Ndak nyambung yah? Hehe… memang ndak nyambung sih! Apa hubungannya antara desain rumah sama nama latin obat, coba? Tapi, cara nya begini, aku bikin desain rumah lalu, golongan I aku taruh di ruang tamu, golongan II di ruang makan, golongan III di kamar tidur dan (yang paling kasian a.k.a yang paling sulit dihapal, aku taruh di kamar mandi). Jadiii, ketika ujian, aku Cuma mengingat-ingat, “TUmbuhan obat yang aku taruh di kamar mandi apa-apa ajah yah?” hehe…Ini karena aku orang visual yang sangat menyukai desain bangunan atau ruangan. Mungkin akan berbeda caranya bagi orang auditory, yang lebih express menggunakan nyanyian dalam menghafalkan suatu hafalan mati.

Okeh, back to laptop deh! Hoho…
Ikatlah ilmu dengan menuliskannya… Benar! Ini benar-benar sangat ampuh ternyata.
Maka dari itu kawan, aku hanya ingin berbagi wacana denganmu semua tentang hal ini. Semoga bisa jadi wacana tersendiri bagimu. Jika ada yang kemudian terinspirasi karenanya, maka aku sangat berbahagia deeeh. Poko’na mah nyang penting BERMANFAAT bagi kita semua.

Jika kamu termasuk orang yang sering belajar dengan cara menuliskannya kembali, maka aku punya sebuah ide untukmu. Hee…
Biasanya, orang-orang yang belajar dengan cara menuliskannya kembali, akan mencorat-coreti selembar atau lebih kertas untuk me-review kembali pemahamannya. Maka, kali ini aku punya ide tentang cara yang jauuuuuuhhh lebih PAPERLESS dan juga LEBIH BERMANFAAT karena bukan hanya kamu yang bisa menikmati ilmunya, tapi juga banyak orang!

Cara tersebut adalah…..DENGAN BLOGGING!
Haa? Mungkin bingung yak?!
Hee….

Begini, Beib…
Jika kamu demen menuliskan kembali hafalan atau pemahamanmu mengenai sesuatu, maka tak perlu susah-susah kau tuliskan di kertas. Cukup engkau KETIKKAN saja di lepimu. Ini lebih paperless dan kamu juga berkontribusi dalam upaya menurunkan global warming… Lalu, kedua, kamu gabung di dunia per-blogging-an (terseraaah deh mau Wordpress, Multiply, Blogspot, Blogsome, atau apapun itu yang paling kamu suka dan nyaman) dan UPLOAD kan pemahaman dan hafalan kamu itu di blog tersebut. Sehingga, selain kamu, ada banyak orang yang juga merasakan MANFAATnya, insya Allah…

Aku sudah mencobanya, sodara-sodara. Ini sejak aku mengikuti studi profesi Apoteker dulunya. Sudah 2 tahun yang lewat. Setelah belajar, ataupun case study, aku uploadkan di blog-ku. Bukan blogspot ini tentunya. Karena selain ini, aku masih punya 3 blog lainnya.  Blogspot ini adalah sebagai kanal segala sesuatu yang aku rasain aja. Yaah, semacam rumah curhat mayaku lah. Hee…. Aku meng-aplodkan di blogku khusus ke-farmasi-an saja (www.fathelvi.wordpress.com). Dan, ternyata….masya Allah, ada juga yang men-sitasi blog itu untuk keperluan studi mereka. Bahkan aku tak kenal dengan mereka, tapiii alhamdulillaah ada kemanfaatan yang dapat diambil dari blog itu. Sejak itu, aku semakin mengerti, ternyata dengan berbagi, selain buat kita juga nambah ilmunya, ternyata juga memberi kemanfaatan bagi banyak orang. Survey membuktikan (kapan yak disurvey, hehe), pelajaran yang ku-aplod-kan di blog tersebut jauh lebih kupahami dan masih melekat diingatan ketimbang pelajaran-pelajaran yang hanya kuhafalkan begitu saja tanpa menuliskannya kembali.

Kemanfaatan lain yang kurasakan adalah, documentation and easy to access. Selama ini, jika masih kutuliskan di kertas corat-coret, biasanya pasca ujian, lenyap deeh. Meskipun kadang aku masih menyimpan ‘jimat’ ukuran 100x100 cm untuk me-review pelajaran ini sebagai kenang-kenangan, tapiiii tetap saja tidak accessible kan yah? Jika suatu saat aku membutuhkannya kembali, aku tidak bisa merujuknya dengan cepat. Lagian, sangat mustahil jika aku bawa ke mana-mana (ini mah kurang kerjaan namanya! Hihi…). Jika diaplodkan di blog, kita bisa akses kapaaaaaaaan saja dan dimanaaaaaaaa saja (selagi ada sinyal, hee), dan tentu saja semuanya TERDOKUMENTASI dengan BAIK yang dapat dirujuk kapan saja kita mau. Iya, tho?!

Jadiiii, jika kamu tertarik menggunakan ide ini, sok atuh, tafadhol, dilaksanakan yak. Ndak perlu minta ijin sama aku dan tentu sahaja ndak perlu bayar lisensi segala. Hee… Aku akan sangat berbahagia jika apa yang aku sampaikan ini memberikan kemanfaatan bagimu (terutama bagiku dulu dong ya).

Oh iyaaa, jika kamu adalah seorang guru, seorang dokter, seorang dosen, seorang ahli computer, psikolog, sok atuh, tafadhol, bisa digunain metode yang sama. Berbagi ilmu yang bisa dirujuk banyak orang. Dengan demikian ilmunya insya Allah lebih bermanfaat dan juga tentu saja JADI INVESTASI kebaikan buatmu juga! Biar pahalanya terus mengalir, tho?! Satu dari tiga hal yang ndak bakalan terputus pahalanya, “ilmu yang bermanfaat”.

Satu lagi kemanfaatan yang mungkin tak kita sadari adalah tentang ILMU yang BERMANFAAT itu tadi. Jika hanya kita yang menikmati ilmu tersebut dan cukup hanya kita pahami sendiri saja, maka ia nya hanyalah akan ada sepanjang usia kita. Setelah kita tutup usia, usai pula segalanya. Tapi, jika kita berbagi, maka, umurnya tentu lebih panjang dari usia kita. Sebab, setelah kita tutup usia pun, ilmu itu masih dapat diakses banyak orang kan yah? (selagi tak kenak hacker tentunya, hehe…).

Jika  sudah sedemikian banyak benefitnya, kenapa ndak kita coba, kan yah?
Hayuuuu….
Mari berbagi, mari berkarya…
Karena kita tak pernah tau, amalan manakah yang akan mengantarkan kita pada Jannah-Nya kan yah? Dan kita tak bisa begitu saja mengatakan kita layak memasukinya, sementara apa yang kita lakukan saat ini mungkin masih amat sangat-sangat sedikittt sekali. (semoga Allah tetap menjaga kita semua dan semoga Dia kumpulkan kita semua di tempat yang tiada lagi kesengsaraan sedikitpun dan yang bersisa hanyalah kenikmatan belaka…), Allahumma aamiiin…

_______________________________
Depok, Dzulqo’dah 1432 H
di saat sedang BASITUNGKIN blajar ROC. Ada yang paham ROC?? Ajariiiiiiiiiiiiiin… >.<
(Hadeuuhhh… statistikaaaaa, kapan yah aku bisa memahamimu dengan sangat baik? Aku paling ndak demen ama statistika niiih… Makanya penelitian S1 ndak ngambil study kuantitatif. Hehe)

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked