Eksekutif Lanjut Usia

Teman, ini bukan cerita tentang seorang eksekutif yang punya banyak harta, apalagi tentang eksekutif muda yang rupawan. Ini bercerita soal eksekutif lanjut usia. Sebab eksekutif bukan hanya milik orang muda, tapi juga lansia. Hihihi... Okehh, mari kita replace kata 'lanjut usia' dengan geriatri.
Hemmm...apakah yang kamu bayangkan jika ke poli geriatri? Nenek-nenek renta kah? Hehe... mungkin iya. Lantas, apakah kamu berpikir nenek-nenek atau kakek-kakek tersebut hanyalah sekedar orang jaman dulu yang tak lagi mengikuti perkembangan jaman? Kalau ini, jangan salah!

Lihat nenek dan kakek di foto tersebut. Menurutmu, berapakah umur si nenek?
65?
70?
75?
Salah...
Umur si nenek sudah 78 tahun. Dan umur si kakek sudah 84 tahun!
Lalu, apa kegiatan mereka sehari-hari?
Nonton tivi, tidur-tiduran, nyanyi-nyanyi?
Tidak.
Di usia yang udah begitu renta tersebut, si nenek ternyata masih aktif di sebuah perusahaan tekstil terkenal. Sepertinya beliau direktur utamanya. Ckckck.... Masya Allah. keren yaahh? Geriatri yang sungguh berdaya guna.
"Seharusnya saya kerja. Tapi, karena lagi sakit dan harus kontrol ke Rumah sakit, jadi saya hari ini tidak kerja."
"Kerja di mana, Nek?"
"Saya adalah pemilik perusahaan tekstil bla...bla..." Aku lupa tekstil nya apa, tapi yang jelas itu adalah merek terkenal.
Dan tahu kah kamu, nenek tersebut adalah made in Japan aseli 100 % tapi sangat cinta Indonesia. Tuuuhhh... orang Jepang ajaah cinta sama Negeri kita.

Yang bikin aku lebih excited adalah mereka-mereka yang geriatri ternyata banyak juga yang lulusan master, yang lulusan doktoral. Dan mereka cerdas! Datang ke meja kami untuk menanyakan all about obat mereka, khasiatnya, kapan harus diminum, bagai mana cara pemakaiannya, harus dihabiskan atau tidak, harus rutin atau tidak (di sini di sediakan ruangan konseling untuk pasien) jadi mereka bebas bertanya apa saja perihal obat mereka. Tiba-tiba aku jadi keder sendiri. Hehehe.... Ada pula pasien geriatri yang ketika ditanya, "Nek, namanya siapa? Keluhannya apa?". Eehh... malah si nenek jawabnya pake bahasa Inggris, padahal wajahnya Jowo bangeett. Waahh... jujur, ini benar-benar diluar perkiraanku. Hehehe...

Tapi sesungguhnya yang lebih menarik untuk kuceritakan adalah, tentang si nenek dan kakek yang datang berdua. Bagiku, si nenek dan kakek, saling pegangan tangan (karena kan sama-sama udah pada instabil dan rentan jatuh), ngedorongin kursi roda dan walker suami/istri mereka, terlihat BEGITU ROMANTIS. Ahaayyy.... Ya, sebut saja kakek dan nenek romantis. Hihihiyyy.... Dan ada puluhan pasang kakek-nenek yang dateng hanya berdua doang. Ke mana-mana saling membantu berpegangan tangan. Hehehe...

Di saat begitu marak fenomenal perceraian yang tak hanya di kalangan artis sahajaa tapi di berbagai lini masyarakat, maka berkacalah pada kakek-nenek poli geriatri. Belajarlah pada mereka, bagaimana mereka bisa bertahan, bahkan di hari senja sekali pun, di saat kadar emosi dan egosentrik mulai beranjak tinggi. Saat masing-masing begitu ingin diakui keberadaannya dan di dengarkan segala cerita-ceritanya (yang mungkin hanya berulang). Mari belajar dari kakek-nenek geriatri itu.

_________________

nb :
1. Maaf aku pajang foto. Hehe, sekaliiiiiiiiiiiiiiii ajaaahh. Hihihi
2. Tulisan ini ditulis 3 hari setelah ide nya mencuat ke langit-langit pikiran. Jadi, pas sekarang baru ditulisin ko jadi garing banget yah? Banyak hal yang luput dari sesuatu yang pengin kuceritakan ini.
3. Geriatri adalah orang lanjut usia ( > 60 tahun) yang multipatologis, inkontinensia urine, instabilitas, gejala penyakit berbeda dengan patofisiologisnya dan sisanya apa aku lupa. Hihihi... Setidaknya dia memiliki 2-3 dari 8 ciri geriatri.... Hehehe

0 Comment:

Post a Comment

Feel free to accept your comment. Spam comment will be deleted and blocked